Bismillaahirrohmaanirrohiim
Apa yang terbayang di benak kamu jika kamu habis ujian, dan ternyata pas diumumkan kamu mendapatkan nilai B? Mungkin di benak kamu ada yang seneng dan bersyukur, Alhamdulillah dapet nilai B, yang penting lulus dan nggak remidi, iya nggak? Atau ada juga yang sedikit kecewa dan nggak puas, merasa bisa mendapat lebih, merasa bisa meraih nilai A, tapi nyatanya di atas kertas namamu tertulis mendapat nilai B, pernah nggak ngerasain kaya gitu?
Hmmm….sebenernya ada apa sih dengan nilai B?
Kenapa ia begitu istimewa ??? (menurut aku lhooo, hehe)
Buat aku ya, nilai B itu bisa berarti banyak hal. Yang jelas, nilai B itu nilai yang tanggung. Dalam arti gini, kamu bisa mendapat nilai yang jauh lebih bagus daripada sekedar B, yaitu A. Dan kalo kamu pas mengalami kondisi seperti itu kamu bakal merasa nggak puas dan ada yang kurang. Beda rasanya kalau kamu sama-sama lulus tapi dengan nilai A. Ada kepuasan batin yang sangat besar, membuncah bak gelombang tsunami. Seolah luapan rasa bahagia itu ingin kamu muntahin sebanyak-banyaknya. Rasanya kaya pengen berteriak “Horeee….!!!!” pada seluruh dunia. Tapi coba kalau dapet B. Itu nilai yang nanggung. Mau teriak-teriak happy juga nggak cocok karena kamu belumlah mencapai nilai tertinggi yaitu A. Mau nangis-nangis bombai juga rasanya nggak etis karena toh kamu lulus dan nggak perlu remidi. Itu baru satu sisi dari sebuah nilai B. Sisi lainnya ada lagi.
Kalau misalnya kamu berada dalam sebuah kondisi di mana kamu merasa nggak maksimal saat ujian, atau nggak optimal saat belajar, dan kamu ngerasa kayaknya bakal di ujung tanduk, udah pesimis deh bakal lulus, dan kamu udah siap-siap mental buat remidi, eh..ternyata hasil ujianmu nunjukin kalo kamu lulus, dan nilaimu B. Apa yang kamu lakukan? Sujud syukur langsung? Joget-joget happy? Atau apa? Nah, yang pasti kamu bakal bersyukuuurrr banget kan sama Allah, karena ternyata Allah memberikan hasil yang begitu manis, yakni lulus! Kalau saat itu kamu dalam kondisi demikian, kamu pasti bakal merasa bahwa nilai B adalah hadiah terindah yang pernah kamu punya. Iya nggak???
Itu dia uniknya nilai B. Dia bisa menjadi sesuatu hal yang membuatmu benci dan merasa rendah diri. Tapi kadang ia bisa menjadi sesuatu hal yang sangat manis, indah, dan kehadirannya amat kamu nanti-nanti. Buat aku, itulah uniknya sebuah nilai yang diambil dari huruf abjad kedua dari alphabet ini.
Karena buat aku nilai B = baik, bagus, benar, bersyukur, berlapang dada, bersabar, berharap, berdoa, berendah hati, dan ber…ber…lainnya…
Karena nilai B mengajariku untuk bersyukur…..bersyukur dalam setiap kondisi….bersyukur atas takdir-Nya yang begitu indah untukku….
Karena nilai B mengajariku untuk memaniskan apa yang aku rasa pahit…mengindahkan apa yang aku rasa buruk….membenarkan apa yang aku rasa salah….
Karena nilai B mengajariku untuk bersabar…bersabar ketika aku menghadapi sebuah kenyataan yang ternyata tak sesuai dengan apa yang aku harapkan…
Karena nilai B mengajariku untuk menjadi orang yang pemaaf….meski hati telah tersakiti sedemikian rupa…meski bekas luka itu masih saja ada…tapi nilai B mengajariku untuk tetap tersenyum dan bertahan di atas luka….
Karena nilai B mengajariku untuk menjadi manusia yang bermanfaat….sekecil apapun itu. Sebab, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. B = bermanfaat. :D
Karena nilai B mengajariku untuk jadi orang yang tidak sombong, tidak mudah berpuas diri dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang aku miliki. Sebab, sepintar-pintar manusia ia tetaplah seorang hamba, yang akalnya terbatas, yang logikanya terbatas, yang pengetahuannya hanyalah secuil bahkan seujung upil dari pengetahuan Allah. Lantas, apa yang mau disombongkan, Ama???
Karena nilai B mengajariku untuk menjadi manusia yang penuh persiapan. Ada sebuah pepatah bagus yang mengatakan bahwa : GAGAL MEMPERSIAPKAN ADALAH MEMPERSIAPKAN GAGAL.
Artinya dalam menyongsong aktivitas apapun, persiapan adalah hal yang utama. Ibarat masuk ke sebuah daerah baru, kita perlu bertanya-tanya dulu pada orang yang telah merasakan, bagaimana kondisi daerah itu, persiapan dan bekal apa yang perlu di bawa, bagaimana kehidupan di sana, dan sebagainya. Kita perlu tanya bagaimana IR (Indonesia Raya) nya. Begitu pula dalam kehidupan. Bahkan hidup di dunia inipun sejatinya adalah sebuah bentuk persiapan demi menyambut kampung halaman, abadi, yaitu akhirat.
Lantas, coba kamu lihat dalam dirimu Ama, persiapan apa yang telah kamu lakukan? Dengan persiapan yang seperti itu, pantaskah nilai A bersemat di dadamu? Dengan persiapan yang seperti itu, bukankah nilai B adalah nilai terbaik yang Allah kasih untukmu? Kalaupun hatimu tetap bersikeras bahwa kamu telah mempersiapkan sebaik mungkin, telah berusaha semaksimal mungkin, dan sebegitu optimis mendapat titik kepuasan tertinggi bernama A itu, apakah kamu telah lupa sebuah pepatah lain yang berkata : Just do your best, and let ALLAH do the rest ???
Ya, coba renungkan! Meskipun semua kata terungkapkan untuk menceritakan seperti apa kamu, meskipun semua kalimat terdeskrisikan untuk menggambarkan bagaimana usahamu, ketahuilah Ama, ketahuilah! Bahwa kamu hanyalah seorang hamba. Ya, manusia biasa! Yang diminta Allah untuk berusaha, adapun hasil biarlah Dia yang memutuskannya. Lupakah kamu siapa kamu? Hingga kamu merasa pantas mengatur hasil akhir. Sungguh, Allah lebih tahu dan kamu tidak tahu. Dan nilai B, mengajariku tentang itu. Alhamdulillah…
Tak bisa kuceritakan banyak di sini. Yang dapat kubilang hanyalah, bahwa nilai B bagiku amat spesial. Karena ia mengajariku banyak hal. Yang jelas B = belajar. ^___^. Hehe. Dan aku tak pernah mengeluh kenapa B harus berarti belajar, sebab memang satu aktivitas itulah yang harus terus aku lakukan. Selama Allah masih memberiku mata untuk melihat ilmu, telinga untuk mendengar ilmu, kaki untuk berjalan untuk melangkah ke tempat ilmu, tangan untuk mencatat ilmu, mulut untuk menyampaikan ilmu, dan hati untuk mengambil I’tibar, ibrah, dan hikmah dari semua ilmu, juga nikmat Allah lain yang membantuku menuntut ilmu, yang tentu saja tak pernah bisa aku sebutkan satu-persatu. So, hanya ingin berujar satu hal, dengan setangkup penuh rasa syukur dan senyum cantik, hehe
“Alhamdulillah Allah, atas nilai B ini,
rasanya pahit tapi manis…
I Love “B” so much”
^___^