Jumat, 31 Desember 2010

Ikhlas dan masa depan..


Bismillaah…

Pernahkah anda merasa takut akan masa depan? Pernahkah anda merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi nanti? Pernahkah anda menerka dan meraba kira-kira bagaimana nasib anda di kemudian hari?
Kalau anda pernah, maka saya pun juga pernah mengalami hal itu.
Rasanya sungguh gelisah luar biasa, bahkan kalau saat kepikiran tentang masa depan seperti ini, saya bisa sampai tidak berselera makan dan tidak nyenyak tidur. Rasanya masa depan begitu misterius, menghadang di depan pelupuk mata.
Kira-kira saya lima tahun lagi akan seperti apa ya?
Apakah saya sudah bekerja? Dan di mana gerangan saya bekerja?
Apakah saat itu saya sudah menjadi seorang dokter?
Kira-kira nasib nanti saya bagaimana ya?
Terus jodoh saya siapa ya?
Apakah lima tahun lagi nanti saya sudah menikah?

Seperti itulah kiranya, sentilan-sentilan kecil yang sering berkelebatan di pikiran saya. Awalnya saya ikuti pikiran itu, hingga akhirnya malah hati ini jadi cemas dan khawatir sendiri.
Sepertinya saya yang salah. Seharusnya saya tidak perlu berpikir sampai sejauh itu. Semuanya adalah kekhawatiran yang saya buat-buat sendiri. Dan semuanya belum tentu terjadi. Karena sungguh, masa adalah rahasia Allah yang bahkan kita tak bisa menerkanya, tidak bisa menebaknya, tidak bisa mengintipnya. Kita hanya bisa menjalani. Ya! Menjalani hari-hari yang DIA beri untuk kita. Lantas kita diperintah-Nya untuk menggambar lukisan terindah yang harus kita lukis dalam kanvas satu hari itu...

Intinya, jangan terlalu terpaku pada masa depan. Karena ia misteri. Ia tak pasti. Cukup kita hadapi saja hari ini. Hanya hari ini! Karena bisa jadi, itu adalah hari terakhir, kesempatan terakhir yang DIA berikan untuk kita lukisi dengan amalan-amalan kita.
Bukan berarti, lalu kita tidak boleh berpikir tentang masa depan dan akhirnya kita tidak memiliki mimpi. Menyusun rencana, menabur benih-benih impian, dan membangun cita-cita itu sangat dianjurkan, tapi jangan kemudian kita terlalu memikirkan masa depan terus kita jadi lupa pada apa yang menjadi kewajiban kita di hari ini.
Selama kita yakin dan percaya pada Allah, dengan sepenuh keyakinan pada-Nya, insyaAllah Allah pasti akan membantu kita. Jika kita masih mengkhawatirkan masa depan, maka berarti kita sama saja dengan meragukan Allah! Padahal DIA adalah Rabb yang Maha Segala-galanya. Dia tempat kita meminta. Dia tempat kita menggantungkan asa. Dan yakinlah, Dia Maha Kaya…!!!

Just, do the best and Let Allah do the rest…
Keep ikhlas! Karena ikhlas bukanlah beramal dengan tanpa tendensi apapun. Ikhlas justru menuntut tendensi paling tinggi, yakni tendensi hanya mengharap ridho illahi robbi…Dan ketika kita bisa ikhlas, mau masa depan yang manis, asem, asin, atau bahkan pahit sekalipun, itu tidak akan mengubah kita karena kita senantiasa ikhlas mengharap ridho-Nya meski kondisi yang menyelubungi kita kadang berbeda…Jadi, nasihat saya untuk diri saya sendiri, jadilah manusia yang ikhlas….